Jika melihat
dari arti mason yang bearasal dari kata macon (bhs.perancis) yang
artinya tukang batu , mungkin agak nyambung dengan lambangnya, karena
terkait dengan sebuah pekerjaan yang membutuhkan alat-alat tersebut.
tapi kalau di liat - liat huruf G pada tengah simbol memiliki arti
tersirat yg tidak ada kaitanya dengan pekerjaan tukang batu. Lebih jauh,
ane coba cari-cari lagi dari mbah google, lambang G pada simbol
freemason ini, tidak memiliki interpretasi resmi terhadap simbol G ini,
interpretasinya seringkali hanya diberikan oleh para individu dengan
pandangan dan pemikiran masing-masing. Misalnya, Huruf G di tengah
lambang itu. Di beberapa lodge, huruf G itu diterima sebagai kependekan
dari “God”. Di tempat lain “Goodness”. Tapi mungkin yang paling populer
adalah “Geometry”, sebuah dasar matematika yang melahirkan legenda
freemason.
lanjut ke
simbol lain. lambang jangka diartikan “Ketuhanan yang Kreatif”,
sedangkan penggaris busur adalah “Bumi produktif alam semesta”. Selain
lambang tersebut, lambang lain yang sering dihubungkan dengan freemason
adalah lambang piramida dengan sebuah mata di puncaknya. Lambang ini
disebut “all seeing eye”. Menurut Fredrick Goodman, mata yang melihat di
puncak piramida itu memainkan peranan sangat penting dalam dunia
okultis. Asal lambang tersebut adalah “The Eye of Horus” dari zaman
Mesir purba. Sedangkan lambang piramida diambil karena freemason
menganggap piramida sebagai lambang penyatuan semua agama. Menurut
Foster Bailey, seorang mason level 33, “Simbol piramida, yang bisa
ditemukan di Mesir dan Amerika Selatan menjadi saksi bahwa misteri zaman
purba memiliki keterkaitan dengan pekerjaan para Mason pada zaman ini.”
TUJUAN FREEMASON
Tujuan
Freemasonry mudah diketahui meski struktur organisasinya sangat teratur
dan rahasia. Secara umum tujuan-tujuan pokoknya antara lain :
Ø Menghapus semua agama;
Ø Menghapus
sistem keluarga;
Ø Mengacaukan
sistem politik dunia;
Ø Selalu bekerja
untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik,
ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim (sebutan dari
bangsa lain di luar Yahudi yang berarti hewan).
Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan
Haikal Sulaiman yang terletak di kota Yerussalem, mengibarkan bendera
Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang
diterapkan dalam Protokol Para Cendekiawan Zionis.
Buku Protokol ini berisikan langkah-langkah yang telah ditetapkan
oleh para hakkom, catatan pembicaraan yang dilakukan di dalam setiap
rapat mereka, serta berisikan 24 bagian (ayat) yang mencakup rencana
politik, ekonomi, dan keuangan, dengan tujuan menghancurkan setiap
bangsa dan pemerintahan non-Yahudi, serta menyiapkan jalan penguasaan
bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia Internasional.
Dalam gerakannya, Freemasonry menggunakan tangan-tangan
cendekiawan dan hartawan Goyim, tetapi di bawah kontrol orang Yahudi
pilihan. Hasil dari gerakan ini di antaranya adalah mencetuskan tiga
perang dunia, tiga revolusi (Revolusi Perancis, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Industri di Inggris), melahirkan tiga gerakan utama (Zionisme,
Komunisme, dan Nazisme).
TOKOH FREEMASON
Tokoh-tokoh Dunia Anggota Freemasonry
Ø Enrico Fermi
Ø Johann von
Goethe
Ø Voltaire
Ø Duke Ellington
Ø Rudyard Kipling
Ø Louis Armstrong
Ø Winston
Churchill
Ø Giuseppe Garibaldi
Ø Charles Lindbergh
Ø Walt Disney
Beberapa Presiden
Amerika Serikat :
Ø George Washington
Ø James Monroe
Ø Andrew Jackson
Ø Martin Van Buren
Ø James Polk
Ø James Buchanan
Ø Abraham Lincoln
(dilantik secara anumerta oleh loji yang telah ia ajukan, dan
diingkari, keanggotaan saat mencalonkan diri untuk Senat AS)
Ø Andrew Johnson
Ø James Garfield
Ø William McKinley
Ø Theodore
Roosevelt
Ø William Taft
Ø Warren Harding
Ø Franklin D.
Roosevelt
Ø Harry Truman
Ø Lyndon Johnson
Ø Gerald Ford
Ø George Bush
Ø George W Bush
Ø Barack Obama
Anggota terkenal dari Indonesia :
Ø Raden Saleh
Ø Dr. Radjiman
Wedyodiningrat
Ø Hamengkubuwono VIII
Ø Soemitro
Kolopaking
Ø Sri Paku Alam VIII
Ø Raden Mas Tjokroadikoesoemo
Ø Kiai Sadrach (misionaris Katolik Jawa,
dianggap sesat oleh kepasturan Hindia Belanda)
Menurut Encyclopaedia Britannica and
Encyclopaedia Islamia, Arab tidak mencatatkan mengenai sejarah mereka sebelum
jaman Islam. Anehnya, mereka bahkan menyebut jaman itu sebagai jaman Jahiliyah
yang
Penuh nista dan kegelapan. Mungkin
tiada satu pun negara di dunia yang terang2an menghapus sejarahnya sendiri
selama 2.500 tahun seperti Arab. Dimana secara sistematis menghancurkan segala
yang berhubungan dengan masa lalu. Hal ini dilakukan karena mereka malu atas
identitasnya sebagai bangsa budak.
Sejarah dunia mencatat bahwa bangsa
Arab adalah keturunan dari Ismael, anak dari seorang budak yang bernama Hagar,
yang diusir oleh Sarah, istri sah Ibrahim. Sarah kemudian melahirkan seorang
anak yang bernama Ishak yang menjadi bapak bangsa Yahudi. Kecemburuan Ismael
kepada Ishak inilah yang menyebabkan kecemburuan bangsa Arab kepada bangsa
Yahudi. Kecemburuan Islam terhadap Yahudi, yang akhirnya merembet juga kepada
Kristen.
Arab telah menghapus segala kenangan
pra Islam dalam benak mereka. Mereka menggunakan Islam untuk menghapus stigma
negatif mereka sebagai bangsa budak. Islam kemudian membalikkan status bangsa
mereka menjadi bangsa pilihan Allah. Jika mereka memilih untuk jadi bodoh dan
tidak tahu apa2 tentang masa lalu mereka, maka sungguh ironis bahwasanya mereka
menuduh jaman sebelum Islam sebagai jaman bodoh dan tidak tahu apa2.
Untungnya, kita masih bisa
menelusuri jaman sebelum Islam di Arabia. Pepatah terkanal mengatakan bahwa
tidak mungkin bisa menghilangkan segala bukti. Sejarah Arab pra-Islam adalah
sejarah Ksatria India atas tanah tersebut, di mana masyarakat menganut cara
hidup Veda.
Sebagai usaha menyusun kembali
sejarah Arabia pra-Islam, kami mulai dengan nama negara itu sendiri. Arabia itu
adalah kata singkatan. Kata aslinya yang bahkan masih digunakan saat ini adalah
Arbashtan. Asal katanya adalah Arvasthan. Seperti dalam bahasa Sansekerta,
huruf "V" diganti jadi huruf "B". Arva dalam bahasa
Sansekerta berarti kuda. Arvasthan berarti tanah kuda, dan kita tahu bahwa
Arabia memang terkenal akan kuda2nya. Pusat ibadah yakni Mekah juga berasal
dari bahasa Sansekerita. Kata Makha dalam bahasa Sanskrit berarti api
persembahan. Karena penyembahan terhadap Api Veda dilakukan di seluruh daerah
Asia Barat di jaman pra-Islam, maka Makha berarti tempat yang memiliki kuil
untuk menyembah api.
Hal ini secara jelas menunjukkan
bahwa Jazirah Arab, jauh sebelum masa Islam, adalah jajahan dari Kerajaan India
Kuno. Menurut sejarah, para Maharaja Candragupta (58 S.M. - 415 M.) memperluas
Kerajaan Hindu yang mencakup India, hingga jauh sampai keseluruh Teluk Arabia.
Para Maharaja ini adalah pengikut setia dewa-dewi Hindu khususnya Dewa Shiva
(dewa bulan-Allat) dan istrinya Dewi Dhurga (dewi bulan-Allah. Silahkan lihat
sejarah lengkapnya dilink berikut:
Para Maharaja mempersembahkan kepada
dewa-dewa mereka bangunan-bangunan kuil di seluruh wilayah kerajaan mereka (di
Saudi Arabia saja sedikitnya ada 7 kuil peninggalan mereka, termasuk Kabah yang
dibangun dimasa Raja Vikramaditya masih berdiri sampai saat ini). Bahkan
setelah kerajaan Hindu ini runtuh, penduduk Arab masih percaya dan menyembah
dewa-dewa itu dan mengagungkan kuil-kuil yang ada sampai datangnya masa nabi
Muhammad. (Untuk lebih detailnya lihat artikel “Kabah, sebuah kuil Hindu”
http://www.hinduism.co.za/).
Naskah Raja Vikramaditya yang
ditemukan dalam Kabah di Mekah merupakan bukti yang tidak dapat disangkal bahwa
Jazirah Arabia merupakan bagian dari Kekaisaran India di masa lalu, dan dia
yang sangat menjunjung tinggi Deva Siva lalu membangun kuil Siva yang bernama
Kabah. Naskah penting Vikramaditya ditemukan tertulis pada sebuah cawan emas di
dalam Kabah di Mekah, dan tulisan ini dicantumkan di halaman 315 dari buku yang
berjudul `Sayar-ul-Okul' yang disimpan di perpustakaan Makhtab-e-Sultania di
Istanbul, Turki. Inilah tulisan Arabnya dalam huruf latin:
"Itrashaphai Santu Ibikramatul
Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru Bihillahaya Samaini Ela
Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa Yapakhara phajjal asari nahone
osirom bayjayhalem. Yundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya kanateph
netephi bejehalin Atadari bilamasa- rateen phakef tasabuhu kaunnieja
majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru hihila
Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum". (Page
315 Sayar-ul-okul).[Note: The title `Saya-ul-okul' signifies memorable words.]
Terjemahan bahasa Indonesianya
adalah:
"Beruntunglah mereka yang lahir
dan hidup di masa kekuasaan Raja Vikram. Dia adalah orang yang berbudi,
pemimpin yang murah hati, berbakti pada kemakmuran rakyatnya. Tapi pada saat
itu kami bangsa Arab tidak mempedulikan Tuhan dan memuaskan kenikmatan berahi.
Kejahatan dan penyiksaan terjadi di mana2. Kekelaman dosa melanda negeri kami.
Seperti domba berjuang mempertahankan nyawa dari cakaran kejam serigala, kami
bangsa Arab terperangkap dalam dosa. Seluruh negeri dibungkus kegelapan begitu
pekat seperti malam bulan baru. Tapi fajar saat ini dan sinar mentari penuh
ajaran yang menyejukkan adalah hasil kebaikan sang Raja mulia Vikramaditya yang
pimpinan bijaksananya tidak melupakan kami yang adalah orang2 asing. Dia
menyebarkan agamanya yang suci diantara kami dan mengirim ahli2 yang cemerlang
bersinar bagaikan matahari dari negerinya kepada kami. Para ahli dan pengajar
ini datang ke negeri kami untuk berkhotbah tentang agama mereka dan
menyampaikan pendidikan atas nama Raja Vikramaditya. Mereka menyampaikan
bimbingan sehingga kami sadar kembali akan kehadiran Tuhan, diperkenalkan
kepada keberadaanNya yang suci dan ditempatkan di jalan yang Benar."
Istilah Kabah sendiri berasal dari
kata Sanskrit Gabha (Garbha + Graha) yg berarti Sanctum (tempat suci).
Kitab suci Weda Harihareswar
Mahatmya menyebut bahwa jejak kaki Dewa Wisnu disucikan di Mekah. Bukti akan
fakta ini adalah bahwa Muslim menyebut kuil ini Haram yang merupakan
penyesuaian dari kata Sansekerta, Hariyam, yaitu. tempat Dewa Hari alias Dewa
Vishnu. Jejak kaki Vishnu disucikan di tiga tempat suci: Gaya, Mekah dan Shukla
Teertha. Mengukir jejak kaki macam itu merupakan adat Weda yang dicontek
Muslim. Muslim menganggap bahwa ukiran jejak kaki ini disejumlah mesjid dan
tempat2 suci Muslim diseputar dunia adalah jejak kaki Muhammad ! Diluar kuil
hindu, biasanya juga terdapat singasana dewa Brahma, oleh karenanya di Mekah,
singasana Brahma itu dianggap sebagai makam Ibrahim..
Tradisi Hindu lainnya yang masih
berhubungan dengan kabah adalah sungai gangga, menurut tradisi Hindu, Gangga
tidak dapat dipisahkan dari lambang Siva sebagai bulan Sabit, kemanapun lambang
Siva (bulan sabit), disitu pasti juga terdapat Gangga, fakta dari persatuan
tersebut terdapat di dekat kabbah. Airnya dianggap keramat karena secara
tradisional sudah dianggap sebagai gangga sebelum Islam (yaitu Zam-zam)
Bahkan hingga hari ini, para
peziarah Muslim yang menyaksikan kaabah untuk haji memandang Zam-zam ini dengan
penghormatan hingga menaruhnya kedalam botol sebagai Air keramat bagi mereka,
sama seperti yang dilakukan umat hindu hindia terhadap kesucian sungai Gangga.
LALU BAGAIMANAKAH SEJARAH KOTA MEKAH
DAN KABAH ?
BENARKAH KOTA MEKAH, KABAH DAN
ZAMZAM SUDAH ADA SEJAK JAMAN IBRAHIM.
APAKAH KLAIM TERSEBUT MEMILIKI BUKTI
SEJARAH?
Ataukah hanya kebohongan yang
sengaja diciptakan untuk menaikkan martabat bangsa Arab?
Uraian berikut akan membahas
keabsahan klaim Islam tersebut dengan membandingkan dengan sumber-sumber
sejarah lainnya.
Tulisan berikut dibagi menjadi 7
bagian, yaitu :
1. Bagian Pertama
Membahas klaim muslim dan apa yang
dikatakan oleh sumber-sumber Islam tentang klaim tersebut.
2. Bagian Kedua : Nabonidus (6 SM)
Membahas laporan raja Nabonidus dari
Babylon (pertengahan abad 6 SM)
3. Bagian Ketiga : Herodotus
Membahas laporan sejarawan Yunani
yang hidup di abad 5 SM
4. Bagian Keempat : Strabbo (23/24
SM)
Membahas laporan yang dibuat oleh
sejarawan Romawi yang bernama Strabbo yang melakukan perjalanan ke jazirah Arab
hingga Yaman sekitar tahun 24 – 23 SM.
5. Bagian Kelima : Diodorus Siculus
(abad 1 M)
Membahas klaim bohong Islam dengan
memanfaatkan tulisan Diodorus Siculus.
6. Bagian Keenam : Pliny (77 M)
Membahas daftar kota-kota di Arab
yang dibuat oleh Pliny.
7. Bagian Ketujuh : Claudius Ptolemy
(150 M)
Membahas klaim bohong Islam dengan
memanfaatkan tulisan Ptolemy
8. Bagian Kedelapan : Procopius dari
Cesarea (abad 6 M)
Membahas laporan sejarawan Procipius
dari Kaisarea yang hidup sekitar 550 M atau sejaman dengan kakek dan ayah
Muhammad SAW hidup.
BAGIAN PERTAMA : MENURUT SUMBER
ISLAM
Klaim muslim yang mengaitkan Mekah,
Kabah dan Zamzam dengan Ibrahim dan Ismail didasarkan atas beberapa sumber
berikut :
Kabah sudah ada dijaman Ibrahim.
Sumber :
QS 2 : 125
Dan (ingatlah), ketika Kami
menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang
aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk
orang-orang yang thawaf, yang i`tikaaf, yang ruku` dan yang sujud".
Kota Mekah sudah ada sejak jaman
Ibrahim dan Ismail. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, Jilid
1, halaman 65 :
Ketika Ismail, putera dari Ibrahim
meninggal, putranya yang bernama Nabit mendapat tugas menjadi pemimpin dan penguasa
Kabah, kemudian tugas tersebut dilanjutkan oleh Mudzadz bin Amr al-Jurhumi.
Anak keturunan Ismail dan anak keturunan Nabit bersama kakek mereka Mudzadz bin
Amr dan paman-paman dari pihak ibu mereka dari Jurhum, dan anak keturunan
Qatura, yang merupakan sepupu Jurhum, waktu itu adalah penduduk Mekah. Meraka
datang dari negeri Yaman, dan mengadakan perjalanan bersama-sama kenegeri
Mekah. …. Kemudian Tuhan melipat gandakan keturunan Ismail di Mekah.
Mata Air Zam-Zam sudah ada sejak
jaman Ibrahim dan Ismail. Sumber :
Hadis Sahih Bukhari
Volume 4, buku 55, nomor 583 :
Ketika air di kantung kulit telah
habis, Hagar menjadi haus, begitu pula Ismail. Hagar melihat Ismail yang dalam
keadaan menderita kehausan. Hagar meninggalkan Ismail karena tidak tahan melihat
penderitaan Ismail. ........ . Hagar terus menurt berlari antara Safa dan Marwa
hingga tujuh kali. Rasulullah berkata, "Kejadian inilah yang mendasari
tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwa" Ketika Hagar mencapai
bukit Marwa dia mendengar satu suara, Hagar kemudian berkata, "O, siapapun
engkau, kamu telah membuatku mendengar suaramu, apakah engkau bisa membantuku?
Dan ajaib, Hagar kemudian melihat satu malaikat di lokasi Zam Zam sedang
menggali tanah, hingga akhirnya air memancar dari tempat itu....
Jadi kota Mekah sudah mulai dihuni
dari sekitar tahun 2000 SM, dan terus dihuni hingga terjadi pengusiran suku
Jurhum oleh suku Kinana dan Khuza’a. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid
1, halaman 67
Sementara waktu berjalan, suku
Jurhum yang menguasai kota Mekah mulai bersikap kurang baik dan sok kuasa.
Siapa saja yang memasuki kota Mekah yang bukan dari kerabat mereka diperlakukan
dengan buruk……. Bani Bakar bin Abdul Manat bin Kinana dan Bani Ghubsan dari
Khuza’a sepakat untuk memerangi suku Jurhum dan bertekat untuk mengusir mereka
dari Mekah …. Dan berhasil mengusir suku Jurhum dari Mekah. …. Amir bin Harits
bin Mudzadz al Jurhumi membawa dua patung rusa dari Kabah dan batu pojok (harusnya
: BATU HITAM) dan menguburnya di sumur Zamzam, dan kemudian pergi meninggalkan
Mekah bersama orang-orang Jurhum ke Yaman.
Kejadian ini terjadi sekitar
pertengahan abad ke 2 M. Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Syaikh Shafiyyur Rahman
Al-Mubarakfury
Robbani Press1998, halaman 18 :
Dengan bantuan keturunan Adnan,
yakni bani Bakr bin Andi Manaf bin Kinanah, mereka melakukan penyerangan
terhadap Jarham sehingga berhasil mengusir mereka dan menguasai Makkah pada
pertengahan abad ke 2 M….. Amru bin al-Harits bin Madladl bin al Jarhami
mengeluarkan dua patung kijang yang terbuat dari emas milik Kabah dan hajar
aswad, lalu disimpan dalam sumur zamzam.
Patung rusa, BATU HITAM dan sumur
Zamzam baru sekitar 300 tahun kemudian ditemukan lagi oleh Abdul Muthalib, kakek
Muhammad SAW. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid
1, halaman 64
Ketika Abdul Muttalib sedang
tertidur disamping Kabah, dia mendapat mimpi yang menyuruhnya untuk menggali
Zamzam …… Suku Jurhum telah menguruk tempat tersebut ketika mereka meninggalkan
Mekah. Ini adalah sumur Ismail, anak Ibrahim, dimana Tuhan memberinya air
ketika dia kehausan pada saat dia masih bayi.
Sumber :
Ibid, jilid 1, halaman 67
Ketika Abdul Muttalib telah
mendapatkan kesimpulan tentang letak dari tempat yang hendak digali, dan
ternyata tempatnya sama dengan apa yang disebut dalam mimpinya, dia mengambil
sebuah cangkul dan mengajak putra satu-satunya saat itu al-Harits dan mulailah
dia menggali. Ketika bagian atas dari sumur itu tampak, dia berseru ‘Allah
akbar!’. Orang-orang Quraish yang mendengar teriakan Abdul Muttalib datang …
dan berkata, “Ini adalah sumur dari nenek moyang kami Ismail ….”
Dari sumber Ibn Ishaq diatas
terlihat bagaimana kebohongan tradisi Islam dibuat. Sulit dibayangkan hal-hal
sebagai berikut :
• suku Jurhum yang kalah perang
dapat mengambil 2 patung rusa dan BATU HITAM dari Kabah
• suku Jurhum yang kalah perang
dapat memasukkannya dalam sumur Zamzam dan menguruknya hingga sumur zam-zam
berhenti mengalir.
• Bagaimana mungkin suku Kinana dan
Khuza’a tidak curiga melihat hilangnya batu hitam dan sumur Zamzam yang
tiba-tiba diurug, dan kemudian tidak berusaha mencari batu hitam.
Jika suku Kinana dan Khuza’a bukan
orang gila - melihat sumur Zamzam yang adalah mata air dan sumber kehidupan
utama tiba-tiba saja diurug suku Jurhum hingga berhenti mengalir - mereka akan
langsung menggalinya lagi untuk mendapatkan air.
Jadi dari kejanggalan kisah diatas
dapat disimpulkan :
• Tidak ada sumur Zamzam dijaman
Jurhum berkuasa, apalagi dijaman Ismail sekitar 2000 SM.
• Sumur Zamzam memang baru ditemukan
oleh Abdul Muttalib diawal abad 6 M.
• Batu hitampun juga baru ditemukan
oleh Abdul Muttalib diawal abad 6 M.
Itulah sebabnya Umar sama sekali
tidak menaruh hormat pada BATU HITAM, karena tampaknya dia tahu bahwa batu
hitam memang baru ditemukan oleh Abdul Muthallib.
Sahih Bukhari 2.667
Dikisahkan oleh Abis bin Rabia :
Umar menghampiri lokasi dekat Batu Hitam dan menciumnya dan berkata, “Tidak ada
keraguan, aku tahu kamu hanyalah batu yang tidak akan menguntungkan atau
merugikan siapapun. Jika saja aku tidak melihat rasulullah menciummu, aku tidak
akan menciummu”
Bahkan sumber Islam sendiri meragukan
klaim bahwa Kabah sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail. Kutipan ini
mengisahkan raja Abu Karib Tiban As’ad yang berasal dari Yaman yang saat itu
melakukan perjalanan ke Yatsrib. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq Kitab Sejarah Nabi
Tertua
Muhammadiah University Press, Juni
2002,
Jilid 1, halaman 15 – 16.
Halaman 15 :
Tubba menulis baris-baris berikut
tentang perjalanannya, apa yang dia lakukan terhadap Madinah dan Ka’bah, …….
………
Aku tidak tahu tentang adanya kuil
yang murni
Yang dipersembahkan untk tuhan di
lembah Mekah,
……..
Menurut sumber berikut Abu Karib
Tiban As’ad memerintah di Yaman dari tahun 410 hingga 435 M.
Sumber :
Sabaean Inscriptions from Mahram
Bilqis (Ma'rib),
Jamme, W.F
Johns Hopkins Press, Baltimore,
1962, Volume III, halaman 387
Jadi selambat-lambatnya pada tahun
435 M, Kabah di Mekah tidak diketahui oleh seorang raja dari Yaman. Konsekuensi
lebih lanjut adalah tampaknya Mekah dan Kabah pada saat itu bukanlah tempat
pemujaan yang utama di Arab melainkan hanyalah salah satu dari sekian banyak
tempat pemujaan di tanah Arab. Bahkan tampaknya disetiap kota pasti mempunyai
kuil suci yang dipersembahkan pada tuhannya kota yang bersangkutan.
QS 27 : 91 : Aku hanya diperintahkan
untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah)
Terjemahan Inggris dari Yusuf ali :
QS 27 : 91 : For me, I have been
commanded to serve the Lord of this city
Itulah sebabnya saat penduduk Taif
sebuah kota sekitar 50 km tenggara Mekah diserbu oleh Abrahah dengan pasukan
gajahnya, penduduk Taif justru menyarankan mereka untuk memusnahkan kuil yang
di Mekah saja bahkan menawarkan diri untuk mengantar Abrahah ke Mekah. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid
1, halaman 34
Mereka berkata kepada Abrahah :
Wahai sang raja, kami adalah para budakmu yang memperhatikan dan patuh
kepadamu. Kami tidak punya perkara apapun denganmu, begitu juga dengan tempat
peribadatan kami – maksudnya adalah Al-Lat – tidak termasuk apa yang kamu cari.
Kamu hanya menginginkan kuil yang ada di kota Mekah, dan kami menyertakan
untukmu seseorang untuk mengantarmu ke sana.
Sangat unik karena selain tidak tahu
lokasi Mekah, ternyata siapa nama pemimpin di Mekahpun tidak diketahui oleh
Abrahah. Sumber :
Ibid, halaman 35
Abrahah mengirim seorang suku
Himyari yang bernama Hunata ke Mekah untuk mengetahui siapa yang menjadi
pemimpin tertinggi di Mekah dan untuk menyampaikan kepadanya bahwa maksud
kedatangan dia bukanlah untuk berperang melainkan dengan mereka tetapi untuk
menghancurkan Kabah …
Konsekuensi lebih lanjut dari
kutipan diatas adalah :
• Kabah di Mekah tidak dihormati
sebagai peninggalan dari Ibrahim dan Ismail.
• Kota Mekah sama sekali bukan kota yang
penting, sangat mungkin hanya merupakan pemukiman kecil.
• Bahkan sekitar tahun 550-an M,
lokasi Kabah dan Mekahpun tidak diketahui oleh raja Abrahah dari Yaman sampai
harus di tunjukkan oleh penduduk Taif.
Bahkan salah satu puisi yang
digantung di Kabah pada masa pra Islampun memberikan indikasi tentang waktu
pembangunan Kabah yang jauh lebih belakang daripada masa Ibrahim dan Ismail
yang selama ini diklaim. Sumber :
Jadi Quraish hidup 13 generasi
sebelum Muhammad SAW.
Menurut hitungan sederhana :
Jika 1 generasi adalah sekitar 30
tahun, beda waktu antara Quraish dan Mahammad SAW adalah 13 x 30 = 390 tahun. Muhammad
lahir sekitar 570 M Berarti Quraish hidup sekitar 570 – 390 = tahun 180 M. Jadi
cocok dengan apa yang ditulis oleh Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury yang
menyatakan bahwa keturunan Adnan menyerbu Jurhum sekitar pertengahan abad ke 2
M. Jadi tampaknya baru pada akhir abad ke 2 itulah kota Mekah dan Kabah
dibangun.
Makanya sumber Islampun kacau balau
tentang waktu pembangunan Kabah. Sumber :
Tafsir Ibn Kathir terhadap QS 3 : 96
:
Dapat diakses di :
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=3&tid=8799
[96] Sesungguhnya rumah yang
mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di
Bakka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Imam
Ahmad mencatat bahwa Abu Dharr berkata; “Aku berkata, “O Rasulullah, masjid
mana yang pertama dibuat didunia ini?. Dia berkata, “Al-Masjid Al Haram (di
Mekah)”. Aku berkata, “Mana yang dibangun setelah itu?”. Dia menjawab,
“Al-Masjidil Al-Aqsa (di Yerusalem)”. Aku berkata, “Berapa jangka waktu antara
pembangunan kedua bangunan itu?” Dia berkata, “Empat puluh tahun”
Menurut perhitungan :
Abraham dan Ismail hidup sekitar
tahun 1900 SM – 2000 SM
Raja Salomo (Sulaiman) yang
membangun bait Allah di Yerusalem hidup seitar 1000 SM - 970 SM. Jadi ada beda
waktu 1000 tahun antara Ismail (yang membangun Kabah = Masjidil Haram) dengan
raja Salomo (yang membangun Bait Allah di Yerusalem).
Jadi bagaimana bisa dikatakan beda
waktu keduanya hanya 40 tahun?
BAGIAN KEDUA : NABONIDUS SUMBER
BABILON (550 SM)
Keberadaan Mekah juga luput dari
catatan sejarah seorang raja dari Babilonia yaitu Nabonidus yang menguasai
wilayah Arab. Raja Nabonidus memindahkan kerajaannya ke Teima, sebuah kota di
sisi utara Medinah selama 10 tahun (550 SM – 540 SM) yang tercatat dalam Syair
Kisah Nabonidus.
Sumber :
Ancient Records from North Arabia,
F.V.Winnett and W.L.Reed,
University of Toronto Press, 1970,
halaman 89
Nabonidus membunuh pangeran dari
Teima dan mengambil alih kediamannya dan kemudian membangun istananya dilokasi
itu seperti istananya di Babylonia.
Masih menurut sumber diatas, halaman
91, dari inskripsi yang ditemukan di Harran – kota asal Nabonidus – tercatat
bahwa dia juga menaklukkan kota-kota di Hijaz, diantaranya adalah Yathrib
(Medina) dan Khaybar. Kota Khaybar sendiri terletak di utara Medina sekitar 100
km dalam arah menuju ke Teima. Namun sama sekali tidak ada penyebutan kota
Mekah.
Ini mengindikasikan bahwa kota Mekah
memang belum ada saat itu, makanya tidak muncul dalam panggung sejarah
dipertengahan abad ke 6 SM.
BAGIAN KETIGA : HERODOTUS
Herodotus adalah sejarawan Yunani
yang hidup 484 SM hingga 430 SM/420 SM. Menuliskan sebuah buku berjudul The
History yang diterbitkan sekitar tahun 425 SM. Buku ini adalah narasi sejarah
tentang perang Greco – Persia. Dalam buku 3 nya Herodotus menuliskan Arab
Selatan sebagai berikut.
Arabia arah selatan adalah lokasi
yang paling akhir dihuni, dan wilayah inilah satu-satunya yang memproduksi
kemenyan, mur, kasia, kayu manis dan madat.
Jadi catatan Herodotus bertentangan
dengan sumber Islam yang mengklaim wilayah Mekah sudah dihuni semenjak abad ke
20 SM dan menjadikan wilayah ini yang pertama dihuni dan dari Mekahlah kemudian
keturunan Ismail menyebar ke segala penjuru Arab.
Catatan sejarah adalah jelas, Arab
Selatan adalah wilayah yang paling akhir dihuni. Ini sangat jelas karena
migrasi dari Mesopotamia kuno adalah menuju ke wilayah barat daya arah Israel
dan ke selatan melalui pantai timur jazirah Arab dari Qatar, Uni Emirat Arab,
Oman dan Yaman. Itulah sebabnya wilayah Arab Utara dan Yaman lebih dahulu
didiami dibandingkan wilayah Arab Selatan. Jika Khaybar dan Medina baru muncul
di sekitar abad 6 SM, ini berarti di abad 6 SM Mekah pasti belum ada karena
letaknya lebih selatan lagi dari Medinah. Jadi bagaimana mungkin Mekah sudah
ada di abad 20 SM.
BAGIAN KEEMPAT : STRABBO SUMBER
ROMAWI (23/24 SM)
Di tahun 30 SM, Mesir takluk dan
menjadi salah satu provinsi Romawi. Setelah menaklukkan Mesir, Romawi berusaha
meneruskan penaklukkannya ke wilayah jazirah Arab hingga ke Yaman yang pada
waktu itu adalah sebuah kerajaan besar. Di tahun 23 / 24 SM, pemerintah Romawi
mengutus Aelius Gallus, gubernur Mesir untuk memimpin penaklukan tersebut.
Tahun 23 SM : Sementara semuanya
berjalan, satu ekspedisi baru dimulai dan diakhiri. Ekspedisi itu dipimpin oleh
Aelius Gallus, gubernur Mesir, terhadap wilayah Arab Felix.
Dalam ekspedisi ini diikutsertakan
seorang sejarawan dan ahli geografi yang bernama Strabo (meninggal 22 M) yang
kemudian mencatat peristiwa ini dalam 16 buku karangannya.
Informasi peta wilayah Arabia dapat
diakses disini.
Dalam buku ini, dikutip kota-kota
yang dilalui oleh Gallus dalam perjalanan pergi dan pulangnya. Gallus melewati
2 jalur yang berbeda, dimana jalur pergi adalah melalui gurun pasir di bagian
timur sisi Laut Merah, sementara jalur pulang adalah melalui jalur tepi laut
Merah. Gallus berangkat dari wilayah kanal di sekitar sungai Nile dan ini hanya
mungkin dari sekitar wilayah Suez sekarang. Kota pertama yang disinggahi adalah
Leuce Come.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.23.
Gallus membuat tidak kurang dari 80
perahu di Cleopatris, dekat dengan kanal tua yang bersumber dari sungai Nil ….
Dia membuat 130 kapal, dimana dia berangkat dengan 10.000 pasukan …… dia sampai
di Leuce Come dihari ke 15, sebuah tempat perdagangan yang besar di wilayah
Nabatean …..
Wilayah Nabatean sendiri adalah terbentang
antara perbatasan Syria dengan Arab dari sungai Eufrat hingga Laut Merah.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik
Nabatean
Anggota masyarakat Arab kuno yang
mendiami perbatasan antara Syria dan Arab, dari sungai Eufrat hingga Laut Merah
….
Leuce Come ini masih didaerah
kekuasaan Nabatean, jadi lokasinya masih dekat dengan perbatasan Syria. Jadi
kemungkinan adalah kota Al-Wajh modern di wilayah Tabuk – Arab Saudi.
Perjalanan berlanjut menuju wilayah kekuasaan Aretas.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
… Setelah berjalan beberapa hari,
Gallus mencapai wilayah kekuasaan Aretas, yang beraliansi dengan Obodas. Aretas
menerimanya dengan ramah dan memberi hadiah. Tapi karena kebohongan Syllaeus
(vivaldi : penunjuk jalan Gallus), Gallus harus melalui jalan yang sangat sulit
melalui wilayah tersebut, dimana dia menghabiskan 30 hari melaluinya.
Sangat mungkin Aretas ini adalah
penguasa wilayah Medinah. Sementara Obodas adalah penguasa Khaybar. Kedua kota
ini berdekatan sehingga sangat mungkin keduanya beraliansi. Dengan tidak
disebutkan nama kotanya menunjukkan bahwa ke 2 kota ini adalah kota yang sudah
diketahui oleh umum. Medina dan Khaybar sudah disebutkan dalam jaman Nabonidus
(550 SM), jadi diabad ke 1 SM pasti sudah merupakan kota yang dikenal. Dari Al-Wajh
ke Medinah berjarak sekitar 380 km dengan melalui bukit-bukit yang cukup sulit
tergambar dari kutipan diatas. Secara rata-rata Galus hanya dapat maju sekitar
13 km tiap harinya. Kota berikutnya adalah Negrani.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Wilayah selanjutnya yang
didatanginya adalah kekuasaan suku nomaden, dan hampir seluruhnya adalah padang
pasir. Wilayah itu disebut Ararene. Rajanya bernama Sabos. Gallus menghabiskan
50 hari melalui wilayah ini dan mencapai kota Negrani, wilayah subur yang telah
ditinggalkan dengan sukarela. Raja telah melarikan diri dan kota diduduki
segera. Setelah berjalan 6 hari dari sini, dia mencapai sebuah sungai [di
wilayah Minae].
Perjalanan yang dilakukan adalah
sekitar 50 hari melalui gurun pasir sebelum mencapai Negrani. Sangat mungkin
Negrani disini adalah kota Taif. Jarak antara Medinah dengan Taif adalah
sekitar 500 km,dilewati dalam 50 hari, berarti kecepatan adalah sekitar 10 km /
hari. Kecepatan yang rendah ini karena sangat mungkin pada saat terjadi badai
mereka harus berhenti berjalan.
Tiga indikasi lain yang menguatkan
Negrani adalah Taif adalah :
• Karena dari sini dengan berjalan
selama 6 hari kearah selatan mereka menemukan sungai. Sungai ini adalah sebuah
sungai yang terletak disebelah utara Al-Qunfudhah. Jarak antara Taif hingga
sungai adalah sekitar 150 km, berarti mereka berjalan dengan kecepatan sekitar
25 km / hari.
• Kota ini sama seperti Medinah
berada disisi timur jajaran pegunungan. Jadi Gallus tampaknya berjalan menyusur
tepi pegunungan.
• Kota Al-Qunfudhah dengan sungainya
relatif sudah dekat Yaman modern, yaitu sekitar 300 km arah utara Yaman. Jadi
sangat mungkin kota al-Qunfudhah dan sungainya dijaman Gallus berada dibawah
kekuasaan Minae dari Yaman.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik
: Yemen
Tiga kerajaan yang paling terkenal
dan terbesar adalah Minaean, Saba dan Himyar, semuanya terkenal dalam sejarah
kuno Mediteran, periode kekuasaan mereka berlangsung antara 1200 SM hingga 525
M.
Perjalanan berlanjut menuju Asca.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Jadi setelah menemukan sungai, Galus
segera mendapati sebuah kota yaitu Asca yang sangat mungkin adalah Qal’at.
Jarak dari sungai ke Qal’at cukup dekat hanya sekitar 150 km. Jadi dapat
ditaklukkan dengan segera.
Kemudian menuju Athrula.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Dia kemudian mencapai kota Athrula,
dan menaklukkannya tanpa perlawanan, menempatkan satu garnisun disana, dan
mengumpulkan persediaan untuk perjalanan selanjutnya, terdiri dari gandum dan
kurma.
Sangat mungkin Athrula adalah kota
Najran karena disinilah mereka menambah perbekalan karena Najran adalah kota
yang subur dengan oasis. Sejarah mencatat kota ini dikunjungi Romawi pertama
kali ditahun 24 SM yang adalah waktu saat Gallus melakukan ekspedisinya.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik
: Najran
Kota, oasis …. Pertama kali
dikunjungi orang Romawi di tahun 24 SM…. Najran adalah kota utama yang
menghasilkan kemenyan dan mur yang menyuplai wilayah Mediterania dan Timur
tengah antara 1000 SM dan 600 M.
Kemudian ke Marsiaba.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Dia melanjutkan ke kota Marsiaba,
yang dikuasai bangsa Rhammanita, yang takluk dibawah Ilasarus. Gallus menyerang
dan mengepung kota selama 6 hari, dan meninggatkan kepungan akibat kekurangan
air.
Sangat mungkin Marsiaba ini adalah
Mar’ib sebuah kota yang terkenal dengan bendungannya yang jebol pada tahun 450
/ 451 M.
Jadi dalam perjalanannya hingga
mencapai Yaman, tidak ada sebuah kota yang bernama Mekah sama sekali. Jika saat
itu Mekah sudah ada dengan mata airnya yaitu Zam Zam yang melimpah, tentu saja
kota ini akan disinggahi oleh Gallus.
Di padang pasir, orang mungkin bisa
menyembunyikan laut, TAPI TIDAK BISA MENYEMBUNYIKAN OASIS.
Setelah kegagalan menaklukkan
Marsiaba, Gallus memutuskan untuk kembali ke Mesir. Dalam perjalanan pulang ini
Gallus menggunakan jalan lain yang ternyata lebih cepat. Kota pertama adalah
Negrana.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
dia memiliki waktu untuk mengambil
rute lain untuk kembali, Gallus mencapai Negrana dalam 9 hari, dimana terjadi
pertempuran.
Negrana sangat mungkin adalah Sa’dah
modern di Yaman.
Jarak Mar’ib ke Sa’dah adalah
sekitar 240 km, ditempuh dalam 9 hari. Berarti mereka berjalan rata-rata 27 km
/ hari. Kemudian Seven Wells (Tujuh Sumur).
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
dan kemudian dalam 11 hari mencapat
“Tujuh Sumur”, tempat yang dinamakan menurut keberadaan sumur-sumur tersebut.
Kemudian mereka berjalan melalui gurun pasir dan tiba di sebuah pemukiman
bernama Chaala.
Para ahli menyatakan bahwa Tujuh
Sumur ini adalah Al-Qunfudhah. Jarak Sa’dah ke Al-Qunfudhah adalah sekitar 370
km,ditempuh dalam 11 hari. Berarti mereka berjalan rata-rata 34 km / hari.
Sementara Chaala kemungkinan adalah Al-Lith modern. Kemudian menuju Malothas.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Dan kemudian menuju Malothas, yang
terletak disebuah sungai.
Kota ini terletak ditepi sebuah
sungai dan sangat mungkin adalah kota Jedah modern karena ada sebuah sungai
disana.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Jalan ini kemudian melalui padang
pasir, yang hanya memiliki sangat sedikit tempat berair, hingga mencapai Egra.
Kota ini masuk wilayah Obodus dan terletak ditepi pantai.
Setelah Jeddah, mereka mendapati
Egra yang sangat mungkin adalah Yanbu modern karena terletak ditepi Laut Merah.
Lagi-lagi dalam perjalanan balik ini tidak ada kota dengan ciri-ciri Mekah
disebutkan.
Kesimpulan :
Dalam perjalanan menuju Yaman,
setelah mendarat di Al-Wajh, Gallus dan pasukannya bergerak kearah tenggara
menuju jalur padang pasir dengan melewati kota Medinah – Taif – Qal’at – Najran
dan berusaha menaklukkan Mar’ib. Sementara perjalanan pulang melewati jalur
Mar’ib – Sa’dah – al-Qunfudhah – Al-Lith - Jedah dan Yanbu.
Tidak ada sama sekali penyebutkan
kota seperti Mekah yang memiliki mata air Zam-Zamnya. Jika saja Mekah dengan
mata air zam-zamnya sudah ada sejak jaman Abraham (2000 SM), sudah barang tentu
kota ini akan dilewati oleh Gallus karena di padang pasir, MATA AIR LEBIH
BERHARGA DARIPADA EMAS BERLIAN.
BAGIAN KELIMA : DIODORUS SICULUS
(ABAD 1 SM)
Kutipan berikut diterjemahkan secara
bebas dari tulisan Islamic Awareness yang dapat diakses di
http://www.islamic-awareness.org/history
Diodorus Siculus adalah seorang
sejarawan Yunani di abad 1 SM yang menuliskan Bibliotheca Historica, sebuah
buku yang menggambarkan beberapa bagian dunia. Kutipan berikut adalah dari
terjemahan Inggris yang dikutip oleh Gibbon dari buku Diodorus Siculus yang menggambarkan
sebuah kuil yang dipandang sebagai kuil yang paling suci di Arab. “Dan sebuah
kuil telah dibangun disana, yang sangat suci dan dihormati oleh semua orang
Arab.”
Komentar :
Dalam usahanya untuk mencari
pembenaran klaim bohong tersebut, tim dari Islamic Awareness harus membuat
kebohongan lainnya.
Orang yang menghuni wilayah
disebelah teluk, dinamakan Banizomenes, yang hidup dari berburu dan memakan daging
binatang darat, Dan sebuah kuil telah dibangun disana, yang sangat suci dan
dihormati oleh semua orang Arab.
Jadi kuil ini adalah kuilnya orang
Banizomenes, bukan kuilnya orang Quraish. Terus dimana letak pemukiman
Banizomenes itu?
Dijelaskan oleh seorang sejarawan
Agatharchides yang menulis buku berjudul On the Erythraean Sea ditahun 145 –
132 SM
Seseorang menemukan sekeliling Teluk
Laeanites dimana ada banyak pemukiman dari orang-orang Arab Nabatean….. Setelah
wilayah ini yang masih dipinggir pantai adalah teluk yang menjorok masuk
kedalam sekitar tidak kurang dari 500 stadia. Mereka yang mendiami wilayah ini
dalam area teluk dinamakan Batmizomaneis yang adalah pemburu binatang darat.
Jadi kuil yang disebutkan berada di
sekitar teluk Akaba yang terletak antara jazirah Sinai dengan Arab, sangat jauh
dari Mekah. Itulah sebabnya tim Islamic Awareness sengaja memotong sebagian
kalimat saja karena kalau dikutip semuanya maka kebohongan mereka akan langsung
terlihat.
BAGIAN KEENAM : MENURUT PLINY (ABAD
1 M)
Setelah Mekah tidak tercatat dalam
sejarah abad 6 SM, abad ke 5 SM dan abad 1 SM, kita coba lihat apa catatan
sejarah pada abad 1 M.
Sumber adalah dari seorang pengarang
sekaligus seorang pemimpin skuadron prajurit Romawi yaitu Pliny.
Pliny lahir di Como, Italia di tahun
23 M dan meninggal ditahun 79 M. Dia menyelesaikan bukunya yang berjudul
Natural History ditahun 77 M. Dalam menyusun bukunya, Pliny mendasarkan pada
perpustakaan Romawi. Di buku 6, bab 32 dan 33 Pliny mendaftarkan 92 suku dan 62
kota di Arab, namun tidak sekalipun menyebut suku Jurhum dan Adnan maupun kota
Mekah. Tulisan Pliny ini memperkuat apa yang dilaporkan Strabbo sekitar 100
tahun sebelumnya dimana kota Mekah tidak dikenal.
BAGIAN KETUJUH : MENURUT CLAUDIUS
PTOLEMY (ABAD 2 M)
Kutipan berikut diterjemahkan secara
bebas dari tulisan Islamic Awareness yang dapat diakses di
http://www.islamic-awareness.org/history
Menarik mengetahui bahwa Claudius
Ptolemy dari Alexandria, ahli matematika dan astronomi, terkenal sekitar 1 abad
setelah Pliny, membuat peta dunia. Dia bukanlah ahli geografi sehingga bukunya
hanya dimaksudkan untuk menjelaskan peta yang dia buat. Dia menyebutkan sekitar
114 kota dan pemukiman di Arab Felix. Sebagai contoh, Dumaetha, dijelaskan
berada di perbatasan utara Arab Felix adalah kota Daumet diabad pertengahan,
dan sekarang adalah oasis besar yang bernama Jauf. Hejr, yang terkenal di jaman
jahiliyah, sekarang dikenal sebagai Medayin Salih, adalah kota Egra menurut
Ptolemy. Kota Thaim adalah Teima, yang terkenal karena inskripsinya tentang
keberadaan kuil-kuil dan penduduk diabad 5 SM. Inilah Tema kota Ayub. Sementara
Lathrippa, yang berlokasi disebelah dalam Iambia (Yambo), dikenal juga
IAthrippa menurut Stephan dari Byzantium, Yathrib menurut tradisi Arab
mula-mula, sekarang adalah El Medina. Selain itu disebutkan juga tempat bernama
Macoraba yang diidentifikasikan sebagai Mekah. Menurut GE von Grunebaum :
“Mekah disebutkan oleh Ptolemy, dan nama yang diberikan oleh Ptolemy
memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi itu di Arab Selatan yang
dibangun disekitar tempat pemukiman.”
Komentar :
Ahli Geografi Yunani, Claudius
Ptolemy dari Alexandria, Mesir, lahir ditahun 90 M dan meninggal 168 M. Sekitar
tahun 150 M dia mulai menaruh perhatian kepada masalah geografi. Dalam bukunya
Geography, buku VI, bab 7, Ptolemy mendokumentasikan beberapa lokasi utama di
Arab lengkap dengan koordinat bujur dan lintangnya.
Macoraba yang dilaporkan oleh
Ptolemy tidaklah mungkin adalah Mekah dengan 3 alasan sbb :
1. Dari struktur konsonannya,
Macoraba (MCRB) berbeda dengan Mecca (MCC) yang mengindikasikan kota ini
bukanlah Mekah. Yaqut al Hamawi seorang ahli geografi Arab (1179 M – 1229 M)
pernah menyebutkan keberadaan sebuah kota yang bernama Maqarib (sumber : Mujam
al-Buldan, iv, 587) Dari struktur konsonannya Maqarib (MQRB) lebih mendekati
MCRB (Macoraba). Patricia Crone dalam bukunya Meccan Trade, Princeton
University Press, 1987, halaman, 136 menyarankan lokasi Macoraba atau Maqarib
ini dekat dengan Yathrib (Medinah).
2. Dari posisi bujur Strabo
menuliskan bahwa Latriba (Yathrib atau Medinah) berada di 71 derajat. Sementara
Macoraba berada di lokasi 73 derajat 20 menit. Ini berarti Macoraba berada
disebelah timur Latriba (Medinah) 2 derajad 20 menit.. Sementara Mekah berada
di bujur yang hampir sama dengan Medinah.
3. Dari posisi lintang Ptolemy
menyebutkan Macoraba adalah kota ke 6 setelah Lathrippa (Medinah). Kota pertama
yang disebutkan setelah Lathrippa adalah Carna. Kota Carna sendiri menurut
Strabo masuk dalam kekuasaan Minaea diwilayah Yaman. Jadi Macoraba tidak
mungkin Mekah karena tidak terletak di Yaman.
Sumber :
The Geogrophy of Strabo
Buku 16, chapter iv, 2
The Geogrophy of Strabo, volume vii,
translated by Horace L. Jones , 1966, page 311 )
Bagian penting dari wilayah ini
dikuasai oleh 4 suku besar, oleh Minaea … yang kota utamanya adalah Carna, setelah
itu adalah Sabaeans, yang kota utamanya adalah Mariaba, setelah itu adalah
Cattabanians, yang kota utamanya adalah Tamna, dan diujung timur,
Chatramotitae, yang berarti Hadramout, yang kotanya adalah Sabata.
Carna dikenal sebagai kota terbesar
di Yaman yang menjadi ibu kota kerajaan Minaea.
Seorang sejarawan lainnya yaitu
Pliny dalam bukunya Natural history of Pliny; Book VI, chapter 32, menyebutkan
sebuah kota dengan nama Mochorba, yang dikatakan adalah pelabuhan Oman di
pantai Hadramout di Arab Selatan. Hadramout sendiri adalah Oman modern.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003.
Topik : Hadramawt
Kerajaan Arab kuno yang menguasai
wilayah selatan dan tenggara Yaman dan sekarang adalah kesultanan Oman.
Karena Macoraba ini tidak muncul
dalam catatan sejarah manapun selain tulisan Ptolemy, tampaknya Macoraba ini
hanyalah pemukiman kecil yang eksis di abad 2 M pada masa Ptolemy dan kemudian
ditinggalkan. Sangat mungkin sejumlah suku Oman dari Mochorba beremigrasi ke
utara mendekati kota Carna dan pemukiman mereka dinamakan Macoraba dengan
mengikuti nama kota asal mereka yaitu Mochorba.
BAGIAN KEDELAPAN : MENURUT PROCOPIUS
DARI CAESAREA ( 6 M)
Procopius hidup sekitar tahun 550 M.
Dalam bukunya terdapat beberapa kesamaan dengan sumber dari Ibn Ishaq diatas.
Dimulai dengan penganiayaan
orang-orang Kristen di Himyar (Yaman)
Pada waktu sekitar perang ini,
Elesthaeus, raja dari Ethiopia, yang adalah seorang Kristen yang saleh,
mendengar bahwa sejumlah orang himyar di wilayah Yaman menganiaya orang Kristen
dengan kejam
Kisah penganiayaan ini terdapat
dalam buku Ibn Ishaq.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, Jilid
1, halaman 25
Dhu Nawas datang menyerang mereka
dengan tentaranya dan memaksa penduduk untuk memeluk agama Yahudi, memberi
pilihan kepada mereka antara hidup dan mati, mereka memilih mati. Maka kemudian
Dhu Nawas menggali parit untuk mengubur mereka, membakar sebagian dari mereka
dengan api, membunuh yang lain dengan pedang, sampai kemudian dia telah
membunuh hamper dua puluh ribu penduduk …
Kisah berlanjut dimana raja Himyar
kemudian dikalahkan, digantikan oleh raja yang lain dan kemudian naiklah raja
Abramus (Abrahah)
Sang raja kemudian mengirimkan kapal
dan pasukan untuk menyerbu Himyar, dan berhasil menaklukkan mereka dan membunuh
raja himyar dan banyak penduduknya. Dia kemudian menobatkan seorang keturunan
Himyar menjadi raja, yaitu Esimiphaeus, …. Pengikut-pengikut Esimiphaeus,
dengan dibantu beberapa pihak, memberontak terhadap sang raja dan menahannya
dalam salah satu bentengnya, dan menobatkan raja baru terhadap Himyar, yaitu
Abramus. Abramus adalah seorang Kristen …
Kisah ini terdapat juga dalam buku
Ibn Ishaq.
Sumber :
Ibn Ishaq, halaman 26 - 29
Daus berngkat ke Abissinia dengan
membawa surat sang raja, dan kemudian raja Abissinia mengirimkan tujuh puluh
ribu tentara ……… Aryat memegang kendali kekuasaan di Yaman selama beberapa
tahun , tetapi kemudian Abrahah orang Abissinia memecah kekuasaannya …. Dan
orang-orang Abissinia di Yaman menerima Abrahah sebagai pemimpin mereka …
Kisah berlanjut dimana Abramus
mengalami 2 kali penyerbuan oleh pasukan raja Ethiopia, namun berhasil
mengalahkan mereka.
Ketika Ellesthaeus mendengar hal
ini, dia hendak menghukum Abramus dan pengikutnya yang telah menurunkan raja
Esimiphaeus, dan dia mengirimkan 3000 pasukan dengan seorang kerabatnya sebagai
komandan. Namun pasukannya, saat berada di Himyar, tidak lagi ingin pulang,
mereka ingin menetap di Himyar yang subur, dan tanpa sepengetahuan sang
komandan, mereka bernegosiasi dengan Abramus dan mencapai kata sepakat saat
pertempuran akan dimulai. Mereka membunuh sang komandan dan justru bergabung
dengan pihak Abramus dan menetap disana.
Namun Ellesthaeus sangat marah dan
mengirimkan lagi pasukan untuk menyerbu Himyar, dan terjadi pertempuran dengan
pasukan Abramus. Setelah mengalami kekalahan parah, mereka kembali lagi ke
Ethiophia.
Kisah kemudian berlanjut dimana
Abramus berjanji untuk menyerbu Persia namun kemudian ditengah jalan membatalkan
penyerbuannya ke Persia.
Sumber :
History of the Wars,
Procopius of Caesarea
Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 –
13 :
Dikemudian hari setelah kekuasaannya
mantap, Abramus berjanji kepada Kaisar Justinian beberapa kali untuk menyerbu
Persia, namun hanya sekali melakukan perjalanan dan kemudian langsung kembali
lagi.
Uniknya kisah ini muncul dalam buku
Ibn Ishaq namun dengan versi yang berbeda dimana dikisahkan Abrahah hendak
menyerbu ke Mekah, tempat yang dia sendiri tidak tahu dimana dan siapa pemimpinnya
(lihat kembali bagian kesatu). Namun dengan ajaib gajah-gajah mereka tidak mau
berjalan menyerbu Mekah, bahkan pasukan Abrahah dijatuhi batu-batu oleh
burung-burung.
Sumber :
Ibn Ishaq, halaman 38
Tiba-tiba gajah tersebut berlututut,
dan Nufail segera melompat dan berlari kearah puncak gunung. Pasukan Abrahah
mencoba untuk membangkitkan gajah tersebut tetapi gagal …… ketika mereka
mengarahkan sang gajah ke Yaman maka serta merta gajah tersebut berdiri, tetapi
ketika mereka memutar arahnya ke kota Mekah gajah itu kembali mogok. Kemudian
tuhan mengirimkan kepada mereka sekawanan burung …. Tiap-tiap burung membawa
tiga buah kerikil, seperti buah kacang, satu di paruh dan dua di cakar. Semua
yang terkena lemparannya mati …..
Bahkan kisah ini masuk dalam
Al-Qur’an. QS 105 : 1 - 5
Apakah kamu tidak memperhatikan
bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah
menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?, dan Dia
mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka
dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti
daun-daun yang dimakan (ulat).
Terlihat bagaimana Ibn Ishaq telah
memelintir sejarah Abrahah demi kepentingan muslim dan Arab :
• Pasukan yang hendak menyerbu ke
Persia, diplintir katanya hendak menyerbu ke Mekah, dengan alasan mau balas
dendam karena ada orang Quraish yang merusak katedral milik Abrahah di Yaman.
• Pasukan yang membatalkan niat
menyerbu, diplintir katanya sang gajahlah yang tidak mau jalan
• Tidak ada sama sekali korban jiwa
dipasukan Abrahah, diplintir katanya banyak yang mati karena dijatuhi kerikil
sebesar kacang oleh burung.
• Bahkan Al-qur’an sendiri harus
menambahkan kalimat dalam tanda kurung untuk mengaitkan dengan Ka’bah.
Bagaimanapun usaha sejarawan muslim
dan Ibn Ishaq mendistorsi kisah ini tetap menimbulkan keganjilan, yaitu :
• Abrahah tidak tahu dimana kota
Mekah sampai harus diantar oleh orang Thaif
• Abrahah tidak tahu siapa pemimpin
kota Mekah sampai harus bertanya-tanya.
Orang mau berperang kok tidak tahu
siapa yang mau diserbu dan dimana harus diserbu?
KESIMPULAN.
Dari uraian diatas yang membahas
catatan sejarah dalam rentang waktu 550 SM hingga 550 M jelas tidak ada laporan
tentang keberadaan kota Mekah ataupun kota dengan ciri-ciri Mekah.
Konsekuensinya adalah klaim Mekah, Kabah dan Zamzam sudah ada dijaman Abraham
adalah klaim bohong belaka.
Beberapa pakar muslim mengakui hal
ini, berikut kutipannya :
1) Dr. Taha Hussein, seorang
profesor dari Mesir, pendapatnya dikutip dalam buku Mizan al Islam karya Anwar
Jundi, halaman 170 : “Dalam kasus cerita Abraham dan Ismail membangun Kabah
cukup jelas, cerita ini MUNCUL BELAKANGAN disaat Islam mulai berkembang. Islam
mengeploitasi kisah ini untuk kepentingan agama”
Siapa DR. Taha Husayn.
Dikutip dari :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003
Sub Topik : Taha Hussein
Lahir Nov. 14, 1889, Maghaghah,
Mesir
Meninggal Oct. 28, 1973, Kairo
Figur yang menonjol dalam khasanah
Mesir modern …..Ditahun 1902 dia belajar di Al-Azhar, Kairo …… Ditahun 1908 dia
masuk Universitas Kairo dan di tahun 1914 menjadi orang pertama yang meraih
gelar doktor …… Taha menjadi professor Kebudayaan Arab di Universitas Kairo,
karirnya dipenuhi dengan gejolak karena pandangan-pandangan kritisnya yang
sering membuat marah kaum Islam ortodoks. ….Tahun 1926 dia menerbitkan buku On
Pre-Islamic Poetry, dalam buku ini dia menyimpulkan beberapa syair-syair yang
dinyatakan pra Islam sebetulnya adalah pemalsuan oleh muslim kemudian karena
beberapa alasan, salah satunya adalah untuk memberikan otoritas kepada
Al-Qur’an. Karena buku ini, dia dinyatakan kafir. ….. Taha kemudian menjabat
sebagai Menteri Pendidikan ditahun 1950 – 1952 …..
2) W Aliyudin Shareef, dalam buku In
Response to Robert Morey’s Islamic Invasion, halaman 3 – 4 : “Pada masa sebelum
Islam, Ismail TIDAK PERNAH DISEBUTKAN sebagai Bapa Bangsa Arab”
3) Muhammad Husain Haekal, Dalam
bukunya : Sejarah Hidup Muhammad, BAGIAN KEDUA: MEKAH, KA'BAH DAN QURAISY
….. Untuk mengetahui sejarah
dibangunnya kota ini SUNGGUH SUKAR SEKALI. MUNGKIN sekali ia bertolak ke masa
ribuan tahun yang lalu. ……. MUNGKIN sekali Ismail anak Ibrahim itu orang
pertama yang menjadikannya sebagai tempat tinggal, …. Kalau Ismail adalah orang
pertama yang menjadikan Mekah sebagai tempat tinggal, maka sejarah tempat ini
sebelum itu GELAP SEKALI.
Tentu saja sejarah Mekah Pra Islam
GELAP SEKALI karena memang belum ada dijaman Abraham dan Ismail
4) Martin Lings. Dalam bukunya :
Muhammad – Kisah Hidup Nabi Berdasar Sumber Klasik. Serambi Ilmu Semesta, 2002,
halaman 10
... Ada 2 pusat suci yang melingkupi
Ibrahim : satu didaerahnya, dan satu lagi MUNGKIN BELUM DIKETAHUI, dan MUNGKIN
KESANALAH Hajar dan Ismail dituntun, kesuatu lembah tandus di Arabia .......
Lembah itu bernama Bakah.
Tentu saja sejarah Mekah Pra Islam
BELUM DIKETAHUI, karena memang belum ada dijaman Abraham dan Ismail
Jadi kapan kota Mekah dan Kabah
didirikan :
• Dengan mengacu pada puisi pra
Islam yang digantung di Kabah jelas mengindikasikan pembangun kuil adalah
Quraish. Pembangunan kuil biasanya bersamaan dengan pembangunan kota. Quraish
sendiri kemungkinan besar hidup di akhir abad ke 2 M.
• Dengan berandai-andai bahwa
Macoraba memang adalah Mekah tetap saja kota ini baru muncul di panggung
sejarah sekitar pertengahan abad 2 M.
Dapat dinyatakan bahwa kota Mekah
dan Kabah baru ada paling cepat di abad ke 2 M.